Menginspirasi itu Harus Sengaja

Menginspirasi adalah membuat orang lain termotivasi untuk bersikap atau bertindak tertentu. Gara-gara ucapan anda seseorang mengubah cita-citanya, misalnya. Karena selalu melihat anda berinfak, seorang siswa mengubah kebiasaannya menggunakan uang jajan untuk juga berinfak. Anda cerita di depan kelas kebiasaan menamatkan baca buku setiap bulan sekali. Gara-gara ini, seorang siswa langsung membaca 5 halaman buku sepulang dari sekolah.

Menginspirasi itu berarti mendorong orang untuk mengubah mindset. Pandangan orang terhadap sesuatu menjadi berubah.

Menginsipirasi itu berarti menggugah orang untuk memiliki komitmen. Dengan komitmen ini orang berjanji akan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Menginsipirasi itu berarti memberikan energi positif. Energi positif ini menggerakkan orang lain sehingga menemukan nilai lebih dari sikap maupun tindakannya.

Dengan begini boleh jadi anda seorang guru yang efektif. Tapi belum tentu anda seorang guru inspiratif. Seseorang berubah karena anda. Tapi anda tidak menyadari bahwa ia berubah gara-gara anda. Inspiratif di sini tidak disengaja, tidak menjadi tujuan utama mengajar. Inspiratif ini disebut unintentional.

Guru inspiratif adalah guru yang menjadikan sifat inspiratif sebagai tujuan utama. Inspiratif di sini bersifat intentional. Ia sengaja mendesain pembelajaran untuk menginspirasi. Ia dengan sadar menargetkan seluruh siswa menjadi termotivasi. Ia bukan hanya mentransfer pengetahuan. Tapi ia juga membuat siswa berkomitmen untuk melipatgandakan pengetahuan dengan caranya sendiri. Ia bukan hanya mengajarkan skill. Tapi ia juga menjadikan siswa memberdayakan dirinya sendiri untuk mengembangkan skillnya. Ia tidak hanya membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Tapi ia juga mampu menggerakkan siswa untuk menyebarkan energi positif kepada orang lain.

SALAM INSPIRASI.

Scroll to Top