LEARN. Belajar dan terus belajar. Inilah yang disebut prinsip continuous learning, belajar tak pernah henti. Disadari ataupun tidak, belajar sebetulnya kebutuhan kita; kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang. Belajar dari membaca buku. Belajar dari lingkungan. Dengan kata lain kita belajar dari teks dan konteks.
Dari teks atau buku kita belajar banyak hal: konsep, teori, sejarah. Kita belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah dan menemukan hal baru. Dari konteks kita belajar tentang pengalaman, tentang kesalahan, tentang komunikasi dengan beragam orang.
Ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad adalah “Iqra”. Bacalah. Ya baca. Bacalah sehingga dapat menambah pemahaman, wawasan atau alternatif untuk solusi.
Kita belajar untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Kita belajar agar hari ini lebih baik dari kemarin. Dan kita belajar agar kita bisa meninggalkan legacy (warisan) yang dapat mencerahkan masyarakat.
TEACH. Tiba-tiba saya jadi teringat hadits, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya”. Ya, Hadits ini memberi pesan bahwa mengajar itu satu paket dengan belajar. Jika ingin pengetahuan kita bertahan lama jalan terbaik adalah dengan mengajar. Tentu harus dipegang prinsip bahwa yang kita ajarkan berdasarkan pemahaman yang benar. Kita harus yakin dulu apa yang kita ajarkan adalah benar, berangkat dari hasil belajar kita.
Mengajar dapat dilakukan oleh guru kepada siswa, Ustad/ Ustadzah kepada jama’ah, trainer kepada peserta, orang tua kepada anak. Atau siapapun dapat diam-diam mengajarkan ilmu kepada orang lain melalui obrolan ringan, melalui arisan, melalui rapat, melalui obrolan santai ketika bertamu. Semakin sering kita mengajar semakin bertahan ilmu yang kita pelajari. Dan juga, dengan mengajar berarti kita telah berkontribusi menyebarkan pengetahuan.
Do. Amalan adalah pembuktian bahwa kita mampu menjadi role model untuk orang lain. Bobot terbesar yang dinilai adalah pengamalan, implementasi atau penerapan. Mengamalkan adalah indikasi tentang konsistensi. Orang dinilai luarbiasa karena konsisten antara apa yang diajarkan dengan apa yang dilakukan. Inilah bentuk sempurna dari menginspirasi. Orang bisa saja termotivasi karena apa yang kita ucapkan atau ajarkan. Tapi orang terinsiprasi karena konsistensi ucapan motivasi kita dengan amalan kita, akan berdampak luar biasa. Mengamalkan itu memang tidak mudah. Kita mulai saja dari yang kecil tapi konsisten. Inilah yang paling disukai Allah. “Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit.” (Bukhari dan Muslim).
Learn.Teach.Do. bukan hanya mendorong kita tumbuh dan berkembang. Prinisp ini juga mendorong kita untuk berbagi agar berkembang bersama orang lain dan menjadi role model. Learn adalah dorongan untuk mengembangkan kapasitas diri. Teach merupakan semangat untuk mempertahankan apa yang kita pelajari dan sekaligus bersedekah pengetahuan. Do adalah puncak penilaian tentang self-leadership kita yang dapat menginspirasi orang lain.
* Judul ini terinsiprasi dari motto yang dipopulerkan Stephen Covey.